Member 1st gen baru saja membawakan 68x
set list Pajama Drive di theater permanent dan mereka sudah melakukan
last show akhir December 2012 kemarin. Sebelum set list baru di sebutkan
khusus untuk Team J, pertanyaan pertama yang tercetus di kepala adalah
kenapa JOT harus melepaskan set list Pajama Drive dan menggantinya
dengan set list baru Renai Kinshi Jourei (Aturan Anti Cinta)?
Jawaban paling pas untuk pertanyaan di atas adalah
hanya pihak JOT selaku management JKT48 saja yang tahu jawaban pastinya.
Lalu untuk melengkapi, saya bukan fans AKB48 yang tahu beluk bagaimana
system theater atau pun mengerti konsep dan background mereka. Saya
hanya melihat dari beberapa sudut pandang dan mencoba untuk berpikir
seperti JKT48 adalah milik saya pribadi.
Ada beberapa pertimbangan yang saya rasa diambil oleh JOT untuk menambahkan sebuah set list untuk JKT48:
1. Ada 2 member AKB yang akan datang: Akicha dan Haruka.
Kenapa Akicha dan Haruka tidak membawa set list
Pajama Drive saja? Sekilas membawa keduanya ke dalam unit song Pajama
Drive akan menyelesaikan masalah. Tapi itu berarti Akicha dan Haruka
menurunkan status mereka menjadi setara dengan kenkyuusei (1st gen masih berstatus kenkyuusei). Secara pencitraan, keduanya jauh di atas member JKT48 baik 1st gen maupun 2nd gen.
Akicha dan Haruka adalah member Team A. Akicha
berada di urutan ke-17 (Under Girls) dan Haruka berada di urutan ke-44
(Next Girls) dari semua member 48 Family. JOT harus memperlakukan kedua
member AKB dengan baik karena membawa citra JKT48 di mata para
production house yang menaungi Akicha (Watanabe Entertainment) dan
Haruka (Production Ogi), juga nama AKB48 serta AKS Co, Ltd. sendiri.
Belum lagi Akicha dan Haruka menjadi perwakilan dari artis Jepang yang
mencoba ‘berkarir’ di Indonesia, bisa dibayangkan berapa banyak media
Jepang yang akan meliput kegiatan Akicha dan Haruka di JKT48.
Cepat atau lambat, JOT akan mengumumkan Team J yang berisi semua member 1st
gen ditambah Akicha dan Haruka. Tapi masalah set list akan tetap jadi
masalah utama. Kalau mereka tetap memakai set list Pajama Drive untuk
Team J, berarti Akicha dan Haruka harus berlatih blocking lagu dengan
semua member. Untuk alasan apapun, latihan blocking member AKB48 dan
JKT48 pasti berbeda. Respon, timing, reflex, serta gerakan akan sangat
mempengaruhi kerja sama tim. Dan kalau member 1st gen harus
berlatih ulang blocking dengan Akicha dan Haruka, itu akan sangat
membuang waktu dan usaha. Karena itu JOT mengambil pilihan yang lain:
set list baru.
Waktu mereka di Indonesia hanya 6 bulan sampai 1
tahun, waktu yang singkat tapi cukup untuk kedua member AKB48 berbagi
pengalaman dengan member Team J. Selain itu dengan adanya set list baru,
semua member Team J bisa berlatih dari awal dan membangun chemistry
dari awal. Penyesuaian akan bermain sangat penting: 22 member Team J
akan belajar dance, vocal, ekspresi, dan blocking dari Akicha dan
Haruka; lalu keduanya bisa belajar budaya di Jakarta yang akan sangat
membantu dalam menembus pasar Indonesia. Karena tujuan keduanya datang
sebagai overseas transfer member adalah untuk membuat diri mereka lebih
berkembang dan lebih terkenal dibandingkan sebelumnya. Bagi JKT48
sendiri, sebuah set list baru bisa membantu menaikan nama mereka di
dunia music Indonesia.
2. Reaksi fans terhadap 2nd gen.
17 November 2012 kemarin member 2nd gen
JKT48 mulai ikut ambil bagian dalam set list Pajama Drive tapi dibatasi
sebagai back dancers untuk unit song Junjou Shugi dan mengisi intro di
awal lagu Wasshoi J. Mungkin ini dilakukan oleh pihak JOT sebagai tes
untuk melihat reaksi fans. Dan hasilnya tentu mungkin sudah mereka
prediksi; beberapa fans tidak siap menyambut 2nd gen. Ada yang menolak, ada juga yang mendukung, tapi penolakan itulah yang menjadi bahan evaluasi penting.
Saat itu baik 1st gen dan 2nd gen sama-sama berstatus kenkyuusei, secara prosedur JOT bisa saja menggabungkan 1st gen dan 2nd
gen dalam show yang sama karena mereka sama-sama berstatus kenkyuusei.
Dari segi set list pun juga tidak masalah. Dari liputan televisi, member
2nd gen sudah dilatih set list Pajama Drive tidak lama setelah mereka kembali dari Jepang. Kalau JOT mau menggabung 1st gen dan 2nd
gen dalam 1 show pun, mereka hanya perlu melatih blocking per lagu dan
dalam beberapa kali latihan mereka sudah bisa tampil seperti biasa.
Masalahnya adalah bagaimana reaksi dari fans kalau melihat show dengan 1st gen dan 2nd gen dicampur. Entah JOT sudah melakukan trial run dengan campuran 1st gen dan 2nd
gen atau tidak, tapi biasanya akan ada gesekan antar member karena
kedua generasi punya standard yang berbeda untuk menilai show yang baik
atau taraf bercanda yang berbeda dalam menaikan suasana yang tegang. JOT
sepertinya tidak mau ambil resiko dalam melakukan show dengan campuran 1st gen dan 2nd
gen karena gesekan antar member per generasi akan mudah dilihat di atas
stage sepintar apapun mereka menyembunyikannya. Sehingga memisahkan
kedua generasi dengan Team J dan kenkyuusei adalah pilihan terbaik.
JOT bisa saja memberikan set list baru untuk para 2nd
gen yang masih berstatus kenkyuusei. Tapi itu berarti JOT harus
bertaruh ulang apakah set list baru akan menjual atau tidak, karena
kalau mereka membawakan set list Pajama Drive pun, belum tentu akan
seramai yang dibawakan oleh member 1st gen atau Team J.
Sebaliknya dengan memberikan Team J sebuat set list baru, fans-fans yang
belum melihat set list Pajama Drive akan menonton theater yang
dibawakan oleh 2nd gen. Fans yang rindu dengan set list Pajama Drive pun tidak punya pilihan lain selain menonton theater yang dibawakan oleh 2nd gen. Dan bagi member 2nd gen, fans-fans tersebut adalah asset yang berharga untuk menjaga eksistensi mereka.
Apakah penjelasan ini masuk akal atau tidak? Kita akan melihat setelah semuanya berjalan.
0 komentar:
Post a Comment